waktu itu aku bermimpi jika negeri ini bisa dipimpin oleh sosok Ahmadinejad
sampai suatu hari muncul dia yang membawa harapan bagiku.
dia yang bukan dari kalangan atas
dia yang pernah merasakan getirnya kehidupan
dia yang sudah terbiasa dengan kesederhanaannya
setidaknya dia adalah alumni orang miskin
yang pernah merasakan rasanya menjadi rakyat kecil
setidaknya dia tumbuh dari kalangan bukan berada
dan yang paling penting dia tidak terlalu terobsesi menjadi penguasa
dia juga tidak menjual jabatan untuk mendapat dukungan
dia satu-satunya pemimpin yang memiliki wajah 'sengsara'
bukan wajah kesombongan akan pangkat dan jabatannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar